Contents
Pernahkah kamu mendengar tentang Digital Skola? Jika belum, izinkan saya berbagi sebuah kisah yang sangat menginspirasi. Belum lama ini, saya berkesempatan untuk mengadakan pertemuan virtual dengan Mba Stephanie, CEO Digital Skola.
Meskipun saya sudah menjadi tutor di platform ini selama setahun, saya belum pernah berbincang langsung dengan beliau. Dalam momen itu, saya memanfaatkan kesempatan untuk menggali lebih dalam tentang perjalanan Digital Skola.
Di ruang obrolan tersebut, saya memahami bagaimana platform pendidikan ini tumbuh dari skala kecil menjadi signifikan, terutama di tengah tantangan pandemi. Kisah yang dimulai dari hal sederhana ini membawa dampak yang luar biasa bagi banyak orang.
Selain itu, saya juga mendapatkan banyak insight mengenai kerja remote, manajemen kerja remote, dan kepemimpinan. Insya Allah, saya akan membahasnya dalam artikel terpisah.
Awal Mula Digital Skola & Misi Sosial Mba Stephanie
“Saya mulai sebagai tutor gratis untuk anak-anak pemulung,” ungkap Mba Stephanie di awal obrolan kami. Baginya, pendidikan adalah hak setiap individu, termasuk mereka yang kurang beruntung.
“Saat itu, saya tidak memiliki tujuan yang muluk-muluk. Saya dan teman hanya ingin berbagi ilmu,” tambahnya. Namun, seiring berjalannya waktu, Mba Stephanie bertemu dengan Mas Aditya, yang memiliki latar belakang sebagai konsultan.
Dari pertemuan ini, Mba Stephanie menyadari adanya peluang lebih besar untuk memberikan dampak yang lebih luas.
Mereka pun memutuskan untuk berkolaborasi, dan bersama-sama, mereka bekerja keras membangun Digital Skola menjadi sebuah platform pendidikan digital yang dapat menjangkau lebih banyak orang.
Transformasi Digital Skola Saat Pandemi
Mengembangkan sebuah platform pendidikan digital bukanlah tugas yang mudah, terutama dalam situasi serba tidak pasti seperti saat pandemi.
Namun, justru di saat-saat sulit ini, Digital Skola muncul. “Kami resmi mulai saat pandemi Covid-19,” kenang Mba Stephanie. Di tengah krisis global yang menyebabkan banyak sekolah tutup, Digital Skola hadir sebagai solusi untuk pendidikan jarak jauh.
“Saya tidak menyangka bahwa pandemi justru membuka banyak kesempatan bagi kami,” tambahnya. Dari sebuah platform biasa dan dimulai dari marketing yang tiada henti, Digital Skola bertransformasi menjadi platform pendidikan digital yang mampu menjangkau banyak orang, terutama ketika lembaga pendidikan tradisional terpaksa tutup.
Mereka berhasil membantu ribuan pelajar dan profesional yang mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan formal di masa pandemi.
Di sinilah peran Digital Skola menjadi sangat krusial. Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pendidikan terasa begitu dalam, terutama di Indonesia. Banyak orang beralih ke pendidikan online, dan Digital Skola menjadi salah satu platform yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Digital Skola: Amal Jariyah dalam Bentuk Pendidikan
Mba Stephanie sebagai CEO dari Digital Skola itu selalu berpegang pada prinsip dasar mereka: amal jariyah.
“Kami melihat proyek ini sebagai bentuk amal jariyah,” ungkap Mba Stephanie. Bagi mereka, memberikan pendidikan kepada orang lain adalah salah satu cara terbaik untuk berkontribusi kepada masyarakat.
“Kami ingin ilmu yang dibagikan melalui Digital Skola memberikan manfaat yang terus mengalir. Setiap kali seseorang belajar dan mengaplikasikan ilmunya, pahala itu akan terus mengalir kepada kami,” tambah Mba Stephanie dengan senyuman.
Inilah yang menjadi pembeda Digital Skola dari platform pendidikan lainnya. Selain berfokus pada pencapaian akademis, mereka juga berkomitmen untuk memberikan dampak sosial yang nyata.
Inspirasi dari Perjalanan Digital Skola
Melihat perjalanan Digital Skola dari awal hingga saat ini, jelas terlihat bagaimana platform ini berhasil merespons tantangan dan kebutuhan zaman. Di tengah situasi yang sulit, seperti pandemi, mereka tidak menyerah, sebaliknya mereka terus mencari cara untuk berinovasi.
Bagi Mba Stephanie, kisah ini bukan sekadar tentang pendidikan digital, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa membantu orang lain melalui langkah-langkah kecil yang penuh makna.
Saya jadi teringat nasehat kakek rahimahullah, beliau mengatakan seperti ini “Ga, kamu tidak perlu menunggu waktu yang tepat untuk mulai membantu. Mulailah dari hal kecil, dan saksikan bagaimana itu bisa berkembang,” begitu kata kakekku, semoga Allah ta’ala memberikan rahmat-Nya.
Intinya, bagi kamu yang ingin berkontribusi di dunia pendidikan atau memiliki impian besar untuk membantu orang lain, Digital Skola bisa menjadi sumber inspirasi.
Siapa tahu, dari langkah kecil yang kamu ambil, kamu bisa memberikan dampak besar seperti yang telah dilakukan oleh Mba Stephanie dan Mas Aditya.
Oh iya, kamu ingin tahu tentang kelas yang saya ampu? Dengan bangga, saya akan memberitahumu! Berikut adalah kelas-kelas yang saya ajar di Digital Skola:
Silakan klik link-nya dan sampai jumpa di sana!